Kamis, 02 Juli 2015

...

Karena segala sesuatu yang terjadi tidak pernah hadir tanpa sebab,

marah, senang, sedih, suka, gembira, duka..
dan banyak eskpresi lainnya dalam hidup..

Jadikan diri kita sumber sebab/alasan orang lain dapat turut bersuka, jangan menjadi sumber duka dan kesukaran bagi orang lain..
Kalau toh iya memang hadirnya kita membuat orang lain gusar, yang harus dilakukan minimal jangan mencari cari kebencian orang lain. Kita hidup di lingkungan pasti butuh orang lain, tidak ada lagi peran makhluk individual kalau mau diterima lingkungan sosial, apatis itu sama saja dengan bunuh diri. Bodoh? menurut saya yang seorang idealis jawabannya Iya..
Namun USAHA USAHA USAHA wajib ada. Kalau dengan 1,2 usaha kita sudah merasa cukup dan hasilnya tidak seperti yang diharapkan, anggap saja usaha masih kurang, karena angka pun tidak berhenti sampai di dua saja, masih ada 10,100,1000 bahkan jauh lebih dari itu..

"Karena berbuat baik tidak pernah ada kata cukup"

Bagaimanapun caranya usaha kita supaya jadi alasan orang lain tersenyum, penghapus beban mereka, menghadirkan solusi untuk yang mereka cari, penenang dikala susah, Kehadiran kita menjadi hal yang menyenangkan.

Hidup memang tidak ada rumusnya, tapi ya tidak apalah mencoba lebih baik, toh tidak ada ruginya menjadi baik daripada diam ditempat dan bertahan dalam kebodohan.

Selasa, 30 Juni 2015

MARI BERTEORI

Singkat saja saya akan menyampaikan metode penyampaian pendapat yang saya gunakan.
saya pribadi mempunyai 3 tahap dalam memberikan contoh dari tahap yang terhalus sampai yang kasar, dalam arti menunjuk..
antara lain;
1. cara mudah (easy way)
2. cara tengah (medium way)
3. cara keras (hard way)

Pertama, cara mudah
yang saya lakukan ialah memberikan analogi contoh menggunakan "Saya (me)" sendiri sebagai medianya.
contoh;
Saya tida suka .... (bisa diisi kata kerja apa saja)

harapannya adalah orang yang diajak bicara paham dan mengaplikasikan hal yang "saya" sampaikan untuk tidak diterapkan pada lain kesempatan

Kedua, Cara tengah
Untuk contoh cara yang ini saya akan menyebutkan "mereka (they)" atau "Nama Orang Lain (3rd person)"  sebagai contoh analogi berpikir kepada orang yang saya ajak bicara

Contoh;
Mereka itu caranya kurang bagus, ...
Si X itu kalo begitu kurang baik...

Cara ini mengharapkan orang yang Saya ajak bicara paham tanpa perlu menyebutkan bahwa orang yang diajak bicaralah objek yang disinggung disini.. disebut medium karena sudah mencontohkan dengan perumpamaan orang lain sebagai objek.

Ketiga, Hard way
Cara yang menurut saya paling keras dan kurang sopan sebenarnya
Yaitu menunjuk langsung orang yang dijadikan lawan bicara dengan "Kamu/Kau (You)"

Contoh;
Kamu ini kalo kerja tidak bagus
Kamu ini kalo kerja lamban
Kamu ini kalo ditugasin, tidak pernah becus...

Disini ga ada pengharapan digunakan, hanya saja lebih mirip Boss yang memerintah kacungnya, dan menurut saya paling tidak patut..

Saya juga menemukan kutipan yang menarik di instagram Hrithik Roshan
-No better way to teach than by example- 

Kesimpulan saya, alangkah baiknya cukup selagi masih di tahap 1 dan 2 saja..
Dunia lebih indah kalau pengertian lebih mudah terjadi diantara setiap orang.
Bukankah Anda termasuk pendengar yang baik?
Bukan begitu?

Minggu, 21 Juni 2015

TIME RULE

Time will heal you..
Time will fix you..
Time will answer you..
Time will guide you..
Time will show you..
Let the time come..
and you'll see things, better..

Selasa, 14 April 2015

Disenchanted

Kalo pas awalnya selama pacaran orang biasa aja ngeliat pacarnya akrab sama orang lain, entah temen, temen lama, temen tapi mesra (ini mah lagu~), atau temen yang nyaris jadi pacar atau sejenisnya, tapi lama kelamaan jadi curiga itu wajar kan ya? ya kan?
Ga ada yang namanya "bestfriend" antara cowok sama cewek diantara dua orang yang lagi pacaran  -_-
Awal cerita yang ngebuat aku sedih tu begini,
Beberapa waktu yang lalu sempet lah aku ngebukain isi chattan pacar nih, nah di dalemnya itu ada dia ngucapin dan saling diucapin ultah gitu, ya aku gak langsung kesel karena itu aja, yang buat kesel plus sedihnya itu, aku selama ini nyoba buat ga masalahin semuanya tentang kamu dan temen cowok kamu di chat dan bla bla bla sejenisnya, tapi tiap kamu ngeliat isi chat, medsos dan lainnya punya aku, yang kamu lakuin itu cuma curiga dan curiga, marahmu udah ga wajar menurut aku loh ya, misal aku ga ngapa ngapain sama cewek lain pun dan beneran ga ada maksud pun sama cewek-cewek ini aku udah pasti di cecar pertanyaan, dipaksa minta maaf untuk yang aku ga lakuin :') terus yang pasti berujung ribut yang aku sendiri dipaksa kalah.
You want fair? This is really not right, girl..
Tiap liat aku ngapain dikit  via chat yang berhubungan sama "ex" atau orang yang "pernah nyaris hampir deket" sama aku kamu jadi kesel, kamu bilang harus pinter pinter jaga chat, Oh well I'm not like you,  maen sembunyi sembunyian, ya mungkin kamu masih nyimpen beberapa dari "temen temenannya" kamu.
Kalo aku? yang aku lakuin apa? Aku ga sama sekali nyoba buat ngindar atau nyembunyiin apa apa dari chat aku, but you know you get too angry for this.. -_-
Sekarang aku udah sepenuhnya katakanlah patuh buat nunjukin aku bener bener sayang sama kamu, tapi kalo kesannya kamu udah dapetin aku sepenuhnya terus kamu jadi seenaknya kan ini rada menyebalkan..
Ya mungkinlah kamu masih kesel sama beberapa orang yang hadir di kehidupan aku sebelum jadi pacar kamu, tapi jangan cecar aku dengan pernyataan yang menurut aku kurang masuk akal yang emang ga aku lakuin. terkadang kamu selalu bilang "capek" ngadepin aku dengan semua kebandelan aku, tapi jangan juga pernah mikir aku mungkin ga "capek" ngadepin kamu yang begini.
Coba deh puter lagunya J-Rocks yang judulnya Cobalah Kau Mengerti haha (walopun becandaan ini serius loh ya).
Aku udah patuh bener kalo menurut aku, yah walopun ini sulit loh ya aku akuin masih kadang bandel juga buat nurut, tapi aku udah sebisa mungkin ikutin maunya kamu, kamu minta ini itu dihapus ya aku hapus, kamu bilang ga suka itu ya aku kurangin, bahkan aku jadi ngapus beberapa postingan di beberapa akunku kayak instagram, path, foto lama di fb, bahkan youtube dan semua semua yang ga kamu suka, dan lagi lagi aku ga menuntut balik.
Kalo aku nuntut balik gimana? Apa mungkin kamu mau dan bisa nyanggupin apus ini apus itu yang semua didalihkan temen itu? I don't think so.
I dont know this is right or wrong to express this here, tapi kalo kamu beneran pengen adil coba pertimbangin omongan aku ini..

Ya mungkin lah tulisan ini kayak dibuat oleh anak bocah laki cengeng yang ga punya tempat ngadu buat masalahnya.. yatapi bodo amat lah ya.. Kamu mau tenang aku juga mau tenang, just by that everything can be fair to both of us. If someday you can read this I want you to be in deep cry and listen, and try to change. Rather than saying "yes I understand" , "yes I got that", you better show me, sayang.

well yeah, cukup segini dulu dah postingan yang isinya keluhan haha